Kasus Kematian Turis Ancam Pariwisata Bali

Kasus yang menimpa dua wisatawan asal Australia baru-baru ini dikhawatirkan akan mengancam pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Dua tahun belakang, Bali menjadi sorotan kematian wisatawan asing.

“Kami sudah selalu memberikan imbauan kepada masing-masing tempat wisata agar menerapkan program Sapta Pesona Sadar Wisata karena bagaimanapun di dalamnya terdapat unsur keamanan,” kata Ida Bagus Subhiksu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, seperti diberitakan Okezone, Selasa (07/01). Dia menekankan semua pihak bersama-sama membantu memberikan rasa aman bagi wisatawan mancanegara yang datang.

Rasa aman wisatawan Australia sedikit terusik dengan kasus kematian seorang ibu bersama anak perempuannya akhir pekan lalu, diduga akibat keracunan makanan. Kasus ini menambah sederet kasus tewasnya wisatawan Australia di Bali.

Contoh lain terjadi pada Januari 2013. Seorang siswa asal Australia menjadi buta setelah minum koktail tercemar saat perjalanan ke Bali. Pada Februari 2013, Liam Davies (19) asal Perth, Australia, meninggal setelah minum vodka yang dicampur dengan metanol ketika berlibur di Lombok.

Kasus lain juga terjadi pada Mei 2013. Cheznye Emmons, turis asal Essex, Inggris, tewas saat berlibur bersama kekasihnya, Joe Cook (21). Dia mulai merasa sakit setelah meminum arak yang dibelinya dari toko lokal kemudian dicampurkan dengan methanol. Perempuan 23 tahun itu mulai merasa sakit dan dalam beberapa hari mengeluh tidak bisa melihat. Dia bahkan harus melakukan perjalanan selama berjam-jam melalui hutan sebelum dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara, di mana ia ditempatkan dalam kondisi koma.

Juga, Jamie Johnston (19), backpacker asal Amerika, pada Mei 2013. Dia menenggak delapan hingga 10 gelas arak Bali yang dicampur dengan jus buah saat berkunjung ke dua bar di Bali. Saat tiba di Selandia Baru 35 jam kemudian, tiba-tiba Jamie mengalami sesak napas lalu hilang penglihatan. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit setempat dan didiagnosis keracunan methanol. Selama empat pekan selanjutnya, penglihatannya semakin memburuk.

Belum ada data kumulatif turis tewas di Bali akibat keamanan makanan dan minuman. Namun berkaca pada 2009, 25 turis tewas setelah meminum arak Bali yang juga terkontaminasi bahan kimia ini. Tidak disebutkan di bar mana mereka mendapatkan minuman ini.

“Kami sudah pernah memberikan imbauan maupun edaran ke kabupaten maupun kota untuk selalu menindak pelaku pengoplosan arak tersebut,” tambahnya.

"Kami tidak bisa selalu mengawasi kegiatan wisatawan yang berlibur di Bali, apa-apa saja yang dilakukan oleh mereka tidak dapat dikontrol dengan mudah," pungkasnya.