Menyusuri Tempat Nongkrong di Medan (Bag. 2)

Selain sekadar untuk ngumpul, tak sedikit orang yang benar-benar ingin menikmati cita rasa kopi yang mantap di warung kopi atau kafe. Sedikit naik kelas dari warung kopi di warkop kaki lima, biasanya kopi yang ditawarkan di warkop seperti ini lebih spesial. Suasana yang disajikan pun lebih terasa beda.

Di Medan, Anda bisa menikmati sensasi ‘ngopi’ seperti ini misalnya di Kopi Tiam Kok Tong. Warung kopi dengan cita rasa kopi yang awalnya populer di Pematangsiantar ini belakangan menjadi salah satu ikon ‘ngopi’ di Medan. Kenikmatannya bisa Anda rasakan di Kopi Tiam (warung kopi) Kok Tong di Sun Plaza atau di Plaza Medan Fair.

Belakangan, muncul kemudian warung kopi yang menawarkan cita rasa kopi dan suasana yang tak kalah nikmat. Misalnya, Kopi Tiam Ong di Jalan Dr. Masyur Medan. Suasana di warung kopi ini sengaja dikonsep dengan nuansa ‘tempoe doeloe’ atau jadul (jaman dulu), mulai dari dekorasi, properti dan musik era tahun 70-an yang menemani pengunjung.

“Tak hanya itu, kopi yang kami ada di Kopi Tiam Ong kami racik sendiri,” ujar Salimin Johan Wang, pengelola Kopi Tiam Ong. Untuk menghasilkan rasa kopi yang nikmat, Salimin mendatangkan kopi dari kawasan dataran tinggi, seperti Kopi Lintong Ni Huta (Humbahas), Takengon (Aceh), Wamena (Iria Jaya) dan Mandailing (Tapanuli Selatan). “Biji kopinya langsung kami datangkan dari daerah asalnya,” sambung Salimin Johan.

Sensasi ngopi atau ngeteh yang mengusung konsep beda juga bisa Anda rasakan di warung kopi Tradisi di Jalan Setia Budi (Pasar I) Medan. Warung kopi ini hadir dengan sajian kopi atau teh yang diracik secara tradisional. “Di sini, kita seolah kembali ke tradisi lama tentang minum kopi, terutama dari segi khasiatnya,” ujar Evin Bakkara, pengelola warung kopi Tradisi.

Di sini, orang bisa menikmati rasa kopi yang dipadukan dengan rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, aren. Misalnya, kopi aren, kopi jahe atau cappuccino ala Jamaica. Ada juga teh yang diramu dari daun rosela yang diracik dengan rempah-rempah. “Seperti kita tahu khasiat rempah-rempah seperti jahe, aren atau kayu manis sangat baik untuk kesehatan,” sambung Evin.

Begitu juga dengan makanan yang disajikan yang menggunakan rempah-rempah tradisional Tapanuli Utara, yaitu andaliman. Semuanya itu sengaja dibuat untuk menciptakan kenikmatan nongkrong di warung kopi lebih berbeda. [Tonggo Simangunsong]